Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah melawan mata uang Asia dan Eropa pada perdagangan Senin (1/2020) akibat kerusuhan yang terjadi di Negeri Paman Sam.
George Floyd seorang warga kulit hitam yang tewas usai lehernya ditekan dengan lutut oleh polisi Derek Chauvin memicu demonstrasi di berbagai negara bagian AS, hingga akhirnya berujung kerusuhan.
Akibatnya dolar AS yang biasanya perkasa ketika terjadi gejolak kini malah tumbang. Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang Asia dan Eropa hingga pukul 13: 20 WIB.
Pasar keuangan Indonesia hari ini sedang libur Hari Lahir Pancasila, tetapi kurs rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) juga menguat tajam melawan dolar AS.
Periode | Kurs 29 Mei (15: 54) WIB | Kurs 1 Juni (13: 27) WIB |
1 Pekan | Rp14631 | Rp14455 |
1 Bulan | Rp14718 | Rp14523 |
2 Bulan | Rp14799 | Rp14633 |
3 Bulan | Rp14894 | Rp14705 |
6 Bulan | Rp15214 | Rp15029 |
9 Bulan | Rp15452 | Rp15217 |
1 Tahun | Rp15645 | Rp15442 |
2 Tahun | Rp16556,1 | Rp16536,6 |
Rupiah untuk satu pekan ke depan di pasar NDF menunjukkan penguatan 1,2%ke Rp 14.455/ US$ hari ini pada pukul 13: 27 WIB, dibandingkan beberapa saat sebelum penutupan perdagangan Jumat lalu Rp14
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar area
Kerusuhan yang terjadi di AS membuat negara bagian Texas, Arizona, Georgia, Missouri dan Minnesota menyatakan status darurat.
Tim Riset CNBC Indonesia( pap/roy)
Cnbcindonesia.com.